A.
Pengertian
Sumber daya manusia
Sumber daya manusia atau biasa disingkat
menjadi SDM merupakan potensi yang
terkandung dalam diri manusia untuk mewujudkan perannya sebagai makhluk sosial
yang adaptif dan transformatif yang mampu mengelola dirinya sendiri serta
seluruh potensi yang terkandung di alam menuju tercapainya kesejahteraan
kehidupan dalam tatanan yang seimbang dan berkelanjutan. Dalam pengertian
praktis sehari-hari, SDM lebih dimengerti sebagai bagian integral dari sistem
yang membentuk suatu organisasi. Oleh karena itu, dalam bidang kajian
psikologi, para praktisi SDM harus mengambil penjurusan industri dan
organisasi.
Sumber
Daya Manusia(SDM) adalah manusia yang bekerja dilingkungan suatu organisasi (disebutjugapersonil,
tenagakerja, pekerjaataukaryawan). Sumber Daya Manusia adalah potensi manusiawi
sebagai penggerak organisasi dalamme wujudkan eksistensinya. Sumber Daya
Manusia(SDM) adalah potensi yang merupakan asset dan berfungsi sebagai modal
(non material/non finansial) didalam organisasi bisnis, yang dapat diwujudkan
menjadi potensinyata(real) secara fisik dan non fisikdalam mewujudkan
eksistensi organisasi.
B.
Struktur
Organisasi Yang Sesuai Untuk Bisnis Ritel
Struktur
organisasi mengidentifikasikan aktifitas tentu yang dilakukan karyawan dan
menentukan garis otoritas dan tanggung jawabnya dalam perusahaan. Langkah
pertama dalam mengembangkan suatu struktur organisasi yaitu yaitu menentukan
dahulu tugasnya. Tugas itu bias dibagi empat kategori utama yaitu manajemen
strategis, administrative, produk, dan manajemen toko.
Dalam
sebuah ritel, manajer lini sebagai pelaksana operasional terlibat juga dalam
manajemen produk atau barang dagang dan manajemen toko. Manajer operasional ini
menerapkan perencanaan strategis dengan bantuan personer administrative.
Manajer itulah yang membuat keputusan sehari hari yang secara langsung
mempengaruhi tujuan ynag akan dicapai oleh ritel.
Terdapat
berbagai pilahan struktur organisasi dalam bisnis ritel, antara lain yaitu :
a. Bagan
organisasi fungsional
Struktur ini disusun berdasarkan fungsi yang dijalankan oleh
masing masing departemen, misalnya depertemen promosi penjualan, depatemen
barang dagang, departyemen SDM, departemen operasional toko, dan depertemen
pegawasan toko.
a.1 struktur organisasi fungsional
b. Bagan
organisasi berdasarkan produk
Struktur organisasi yang berdasarkan barang dagang yang
dijual dalam bisnis ritel.
b.1 bagan organisasi berdasarkan
barang dagang
c. Bagan
organisasi berdasarkan geografis
Struktur organisasi yang disusun berdasarkan wilayah
organisasi yang dilayani oleh bisnis ritel tersebut.
c.1 bagan organisasi geografis
d. Bagan
organisasi kombinasi
Struktur organisasi yang disusun dalam bentuk kombinasi
antar funsional dan geografis maupun barang dagang yang dijual dalam bisnis ritel.
C.
Membangun
Komitmen Karyawan
Tantangan
utama dalam penjualan eceran adalah unutk mengurangi tingkat keluar masuk (perputaran)
karyawan. Perputaran karyawan yang tinggi akan mengurangi penjualan dan
meningkatkan biaya. Sedangkan penjualan yang menurun dapat disebabkan oleh
beberapa hal antara lain, karyawan yang kurang berpengalaman ddalam menjalankan
tugasnya, srta kurang terampilnya sumber daya maupun pengetahuan tentang
kebijakan perusahaan dan barang dagang agar dapat berinteraksi dengan konsumen
secara efektif.
Ada
beberapa pendekatan yang digunakan ritel unutk membangun komitmen. Timbal balik
antara lain :
1. Mengembangkan
pengetahuan keterampilan karyawan
Terdapat dua aktifitas yang
dilakukan ritel unutk mengembangka pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan
dalam menejemen sumber daya manusia.
·
Selektif mendengar
·
Pelatihan
2. Memberdayakan
karyawan
Adalah proses dimana para manajer
mempunyai wewenang unutk mengambil keputusan dengan karyawan.
3. Menciptakan
hubungan kemitraan dengan karyawan.
Yaitu menunjukkan bahwa ketika praktik
kinerja sumber daya manusia meningkat berarti perusahhaan juga meningkatkan
pengaturan keuangan bagi karyawannya.
Terdapat
tiga aktifitas manajemen sumber daya manuisia yang dapat membangun dan
mengembangkan komitmen karyawan melalui hubungan kemitraan :
1. Mengurangi
perbedaan status
2. Promosi
kerja
3. Kehadiran
karyawan unutk menyeimbangkan karir dan keluarga
D.
Cara
memotivasi karyawan dalam bisnis ritel
Ritel pada umunya menggunakan tiga
metode unutk memotivasi aktifitas karyawannya, yaitu dengan kebijakan tertulis
dan pengawasan karyawan, insentif, dan budaya organisasi.
1. Kebijakan tertulis dan pengawasan karyawan
Kebijakan tertulis adalah metode
koordinasi yang paling mendasar, karena :
·
Dapat menjadi inidikasi atau
petunjuk bagi karyawan mengenai apa yang harus dilakukan.
·
Ada pengawasan kerja yang ketat
unutuk memperkuat atau menyelenggarakan kebijaka tersebut.
2. Insentif
Insentif
dapat digunakan nutuk memotofasi karyawan dalam melaksanakan aktifitas yang
konsiten dengan sasaran hasil perdagangan eceran. Insentif juga memotifasi
karyawan unutk lebih giat melaksanakan aktifitas yang konsisten dan sesuai
dengan tujuan ritel. Meskipun efektif dalam memotifasi karyawan unutk bekerja
lebih giat, ttapi insenti juga dapat menyebabkan karyawan mengabaikan tugas
tugas yang lain
Tedapar dua jenis insentif, yaitu
komisi dan bonus :
·
Komisi adalah suatu kompensasi yang
didasarkan pada rumusan yang ditetapkan perusahaan, seperti dua persen dari
penjualan.
·
Sedangkan bonus adalah kompensasi
tambahan yang diberikan secara periodic berdasarkan evaluasi cara kerja
karyawan. Contohnya :, bonus akhir tahun berdasarkan pencapaian hasil penjuala
yang dianggarkan jika meraih laba yang besar.
3. Buadaya
organisasi
Memotivasi
karyawan bertujuan untuk mengembangkan budaya organisasi yang kuat. Budaya
organisasi adalah suatu nilai, tradisi, dan kebiasaan dalam suatu perusahaan
yang medasari perilaku karyawan atau organisasi.
Cara
yang dapat dilakuan dalam membangun tradisi dan kebiasaan dalam suatu perusahaaan
yang data mendasari perilaku keorganisasian atau karyawan dapat dilakuakan
dalam mengembangkan dan mempertahankan suatu budaya. Budaya organisasi di
kembangkan dan dipertahankan melalui cerita dan symbol. Nilai dalam suatu
budaya organisasi sering ditanamkan pada karyawan baru, sekaligus untuk
memperkuat karyawan lama. Contohnya : jasa atau layanan yang digambarkan dalam
symbol yang suka menolong berarti mencerminkan bagai mana karyawan toko
tersebut dalam bersikap dan berperilaku.
E.
Kecenderungan
Manajemen Sumber Daya Manusia Dalam Bisnis Ritel
Terdapat
tiga kecenderungan dalam manejemen sumberdaya manusia untuk perusahaan ritel,
antara lain :
1) Mengelola
perbedaan
Mengelola perbedaan adalah suatu
aktivitas manejemen sumber daya manusia yang tersedia untuk mewujudkan gugus
kerja yang berbeda beda. Latar belakang budaya dan jenis pelanggan yang berbeda
memerlukan staf manejemen yang cocok untuk mengatasi keanekaragaman pangsa
pasar. Pelatihan keanekaragaman terdisi atas dua komponen :
·
Mengembangkan komponen kesadaran
budaya
Mengajarkan bagaimana berbeda satu dengan yang lain antar
karyawan dan bagaiman karyawan tetap bias bekerja sama dengan budaya yang
berbeda.
·
Membangun kemempuan melalui dukungan
terhadap kelompok dan mentor
Program mentoring adalah program dimana para manajer tingkat
tinggi membatu manajer tingkat rendah untuk belajar mengenai nilai nilai
perusahaan dan lainnya dengan ekskutif senior.
2) Masalah
kebijakan dan hukum dalam manajemn sumber daya manusia
Perkembangan hukum dan peraturan yang
mempengaruhi praktik ketenagakerjaan ditahun 1960-an adalah manejemen sumber
daya manusia dipandang sebagai suatu fungsi organisaasi yang penting. Masalah
utama hukum dan undang undang yang ada dalam manajemen karyawan ritel adalah :
·
Kesempatan yang sama bagi setiap
karyawan
Tujuan utama dari peraturan perundang undangan tentang
kesempatan ketenagakerjaan adalah untuk melindungi karyawan dari diskriminasi
posisi pekerjaan yang tidak sewajarnya.
·
Gaji atau kompensasi
Kebijakan gaji juga mengatur gaji, tariff upah, untuk lembur
kerja dan upah minimum.
·
Hubungan ketenagakerjaan
Menjelaskan bahwa serikat kerja dapat dibentuk dan mengatur
hubungan antara perusahaan dan serikat pekerja.
·
Keselamatan dan keshatan kerja
·
Pelecehan seksual ( baik fisik
maupun lisan )
·
Privasi karyawan
Melindungi karyawan untuk memberikan privasi pada karyawan
dari pemilik perusahaan.
3) Penggunaan
tekhnologi
Perusahaan ritel menggunakan
internet untuk mengoperasikan SDM secara otomatis, seperti membuat catatan
personal perusahaan, pembayaran gaji, penyerahan aplikasi pekerjaan, dan lain
sebagainya.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Sumber
Daya Manusia (SDM) adalah potensi yang merupakan asset dan berfungsi sebagai
modal (non material/non finansial) didalam organisasi bisnis, yang dapat
diwujudkan menjadi potensinyata(real) secara fisik dan non fisikdalam
mewujudkan eksistensi organisasi. Stelah adanya sumber daya yang memenuhi dalam
bisnis ritel, oragnisasi perlu membentuk suatu struktur yang sesuai dengan usaha
ritel yang dilakukan.
Selain
itu, perlu adanya komitmen karyawan yang kuat terhadap perusahaan atau
organisasi karena komitmen ini sangat penting untuk mempercepat perkembangan
bisnis ritel, selain itu untuk meminalmal biaya terhadap karyawan, secara tidak
langsung tanpa ada komitmen dari karyawan, perusahaan akan selalu melakukan
seleksi atau perekrutan secara terus menrus dan akan menelan biaya yang cukup
besar.
Hal yang
mendukung komitmen karyawan terhadap perusahaan salah satunya adalah motivasi, baik
motivasi yang terkait dengan aturan, kompensasi ataupun budaya. Dengan demikian
timbulnya beberapa kecenderungan yang terkait dengan aturan, keselamatan kerja,
hubungan antar karyawan, diskriminasi, dan segala macam masalah yang timbul
akan terselesaikan dengan mudah.
DAFTAR RUJUKAN
Utami,
Christina. 2008. Manajemen Ritel : 2008. Jakarta : Salemba Empat
ma’aruf,
hendri. 2006. pemasaran ritel (cetakan kedua) : Jakarta: PT.SUN. Husein
STUDI
KASUS
FORD
NAIKKAN GAJI 20.000 KARYAWAN
Detroit - Pabrikan AS Ford tidak
terlalu risau lagi dengan kondisi keuangannya. Bahkan Ford akan membagi-bagikan
bonus dan kenaikan gaji bagi para karyawannya. Pemberian kenaikan gaji dan
bonus secara bersamaan ini merupakan yang pertama kali dilakukan Ford sejak
krisis finansial melanda.
Seperti dilansir Reuters, Jumat
(20/1/2012), Ford akan memberikan kenaikan gaji rata-rata 2,7 persen. Kenaikan
gaji ini dihitung berdasarkan performa karyawan. Demikian disampaikan juru
bicara Ford Marcey Evans.
Kenaikan gaji di Ford Amerika dan
Kanada ini akan berlaku mulai 1 April. Sementara bonus akan dibayarkan pada
bulan Maret. Mark Fields, pria yang menangani operasi Ford di Amerika Utara dan
Amerika Selatan akhir pekan lalu mengirimkan pesan bagus itu kepada sekitar
20.000 karyawan yang berhak mendapatkannya.
Ford terakhir kali memberikan
kenaikan gaji dan bonus secara bersamaan pada 2008 lalu. Saat itu pabrikan ini
sedang dalam masa perjuangan di bawah CEO Ford Alan Mulally. Kemudian beberapa
saat kemudian di tahun yang sama, krisis keuangan global melanda. Membuat
pabrikan mobil terjepit.
Dan bahkan memaksa GM dan Chrysler
meminta bantuan rakyat AS. Namun Ford hanya satu-satunya pabrikan AS yang
relatif sehat. Namun sejak 2008 itu, Ford belum berani memberikan kenaikan gaji
atau bonus secara bersamaan.
Tercatat di 2010, Ford memberikan
kenaikan gaji kepada pekerja yang berkinerja bagus. Di 2011, karyawan hanya
mendapatkan bonus.
0 komentar:
Posting Komentar