Willian Kirk menyusun struktur lingkungan
geografi menjadi 2, yaitu :
1. Aspek Fisikal
Aspek fisikal geografi meliputi :
a. Aspek Topologi
Membahas hal-hal yang berkenaan dengan
letak atau lokasi suatu wilayah, bentuk muka buminya, luas area dan batas-batas
wilayah yang mempunyai ciri-ciri khas tertentu.
b. Aspek Biotik
Membahas karakter fisik dari manusia, hewan
dan tumbuhan
c. Aspek Non Biotik
Membahas tentang tanah, air dan atmosfer
(termasuk iklim dan cuaca)
2. Aspek NonFisik
Aspek ini menitikberatkan pada kajian
manusia dari segi karakteristik perilakunya. Pada aspek ini manusia dipandang
sebagai fokus utama dari kajian geografi dengan memperhatikan pola penyebaran
manusia dalam ruang dan kaitan perilaku manusia dengan lingkungannya. Beberapa
kajian pada aspek ini antara lain :
a. Aspek Sosial
Membahas tentang adat, tradisi, kelompok
masyarakat dan lembaga sosial.
b. Aspek Ekonomi
Membahas tentang industri, perdagangan,
pertanian, transportasi, pasar dan sebagainya
c. Aspek Budaya
Membahas tentang Pendidikan, agama, bahasa,
kesenian dan lain-lain.
d. Aspek Politik
Misalnya membahad tantang kepartaian dan
pemerintahan
Sumber daya manusia atau biasa disingkat
menjadi SDM potensi yang terkandung dalam diri manusia untuk mewujudkan perannya
sebagai makhluk sosial yang adaptif dan transformatif yang mampu mengelola
dirinya sendiri serta seluruh potensi yang terkandung di alam menuju
tercapainya kesejahteraan kehidupan dalam tatanan yang seimbang dan
berkelanjutan. Dalam pengertian praktis sehari-hari, SDM lebih dimengerti
sebagai bagian integral dari sistem yang membentuk suatu organisasi. Oleh
karena itu, dalam bidang kajian psikologi, para praktisi SDM harus mengambil
penjurusan industri dan organisasi.
Sebagai ilmu, SDM dipelajari dalam
manajemen sumber daya manusia atau (MSDM). Dalam bidang ilmu ini, terjadi
sintesa antara ilmu manajemen dan psikologi. Mengingat struktur SDM dalam
industri-organisasi dipelajari oleh ilmu manajemen, sementara manusia-nya
sebagai subyek pelaku adalah bidang kajian ilmu psikologi.
Dewasa ini, perkembangan terbaru memandang
SDM bukan sebagai sumber daya belaka, melainkan lebih berupa modal atau aset
bagi institusi atau organisasi. Karena itu kemudian muncullah istilah baru di
luar H.R. (Human Resources), yaitu H.C. atau Human Capital. Di sini SDM dilihat
bukan sekedar sebagai aset utama, tetapi aset yang bernilai dan dapat
dilipatgandakan, dikembangkan (bandingkan dengan portfolio investasi) dan juga
bukan sebaliknya sebagai liability (beban,cost). Di sini perspektif SDM sebagai
investasi bagi institusi atau organisasi lebih mengemuka.
Apa bila kita berbicara mengenai tipologi
manusia maka akan terdefinisi bahwa Tiopologi Manusia itu adalah pengetahuan
yang mencoba menggolong-golongkan manusia atas dasar kepribadian. Kepribadian
seseorang diukur atas dasar vitalitas jasmani dan rohaninya disamping ada
faktor temperamen, karakter dan bakat.
Vitalitas jasmani bergantung ada kontruksi
tubuh,
Vitalitas psikis merupakan energi hidup
yang belum terarah secara intensional, sebagian bergantung pada alam lingkungan
yang membentuknya.
Temperamen berarti campuran, yaitu campuran
cairan-cairan/humores dalam tubuh (darah merah, lendir putih, empedu hitam,
empedu kuning). Cairan yang dominan akan memberikan ciri pada temperamen.
Johan Gasper Lavater (1741-1801) seorang
ahli dari Jerman membedakan tipe manusia berdasarkan tubuh dan ilmu wajah
(fisiogami).
Adapun tipe manusia berdasarkan tubuh :
Tubuh yang gemuk biasanya mempunyai tipe
tenang dan sabar,
Tubuh kecil dan panjang mempunyai tipe
lincah dan kurang sabar.
Adapun tipe manusia berdasarkan ilmu wajah
(fisiogami) :
Dahi dan alis mata memberikan indikasi
tenteng intelegensi seseorang,
Hidung dan pipi mencerminkan kehidupan
moral dan emosional,
Mulut dan dagu merefleksikan kehidupan yang
masih animal,
Mata mencerminkan kehidupan psikis.
Dan untuk memahami sifat dasar kita, perlu
diketahui pengelompokan kepribadian atau watak yang mula – mula
ditetapkan oleh Hippocrates. Antara lain :
1. Tipe Kepribadian Sanguinis
Tipe ini paling baik dalam hal berurusan
dengan orang lain secara antusias; menyatakan pemikiran dengan penuh gairah;
memperlihatkan perhatian. Kelemahan tipe ini adalah berbicara terlalu banyak;
mementingkan diri sendiri; sulit berkonsentrasi; kurang disiplin.
2. Tipe Kepribadian Melankolis
Tipe ini paling baik dalam hal mengurus
perincian dan pemikiran secara mendalam, memelihara catatan, bagan dan grafik;
menganalisis masyarakat yang terlalu sulit bagi orang lain. Kelemahan tipe ini
adalah mudah tertekan; menunda – nunda suatu pekerjaan; mempunyai citra diri
yang rendah; mengajukan tuntutan yang tidak realistis pada orang lain.
3. Tipe Kepribadian Koleris
Tipe ini paling baik dalam hal pekerjaan
yang memerlukan keputusan cepat; persoalan yang memerlukan tindakan dan
pencapaian seketika; bidang-bidang yang menuntut kontrol dan wewenang yang
kuat. Kelemahan tipe ini adalah tidak tahu bagaimana cara menangani orang lain;
sulit mengakui kesalahan; sulit bersikap sabar; terlalu pekerja keras.
4. Tipe Kepribadian Phlegmatis
Tipe ini paling baik dalam posisi
penengahan dan persatuan; badai yang perlu diredakan; rutinitas yang terus
membosankan bagi orang lain. Kelemahan tipe ini adalah kurang antusias; malas;
tidak berpendirian; sering mengalami perasaan sangat khawatir, sedih dan
gelisah.
Setelah kita mulai memahami
perbedaan-perbedaan dalam watak dasar kita, hal itu menyingkirkan tekanan dari
hubungan antar manusia. Kita bisa saling melihat kepada perbedaan lainnya
dengan cara yang positif dan tidak berusaha membuat setiap orang jadi seperti
kita.
Dan terdapat gaya perilaku manusia yaitu
sebagai berikut :
SINGA
Tipe orientasi tugas
Tipe langkah cepat
Yang dicari kekuasaan dan pengendalian
Cara membuat keputusan: Pasti
Untuk menghadapi customer yang memiliki
type singa, maka kiat berkomunikasi harus :
Percepatlah, bertindak langsung pada tujuan
Masuk langsung ke bisnis /topik pembahasan
Tunjukkan bagaimana cara mencapai sasaran
mereka
Perlakuan dengan keyakinan dan efisien
LUMBA – LUMBA
Tipe orientasi manusia
Tipe langkah cepat
Yang dicari popularitas dan prestise
Cara membuat keputusan: Spontan
Untuk menghadapi customer yang memiliki
type Lumba -lumba, maka kiat berkomunikasi harus :
Percepatlah , bertindak langsung pada
tujuan, perlihatkan energy dan gairah anda
Kenali mereka
Menyukai apa yang tampak menarik
Perlakukan secara naluriah,
Menyenangkan dan penuh semangat
KOALA
Tipe orientasi manusia
Tipe langkah lambat
Yang dicari ketulusan dan penghargaan
Cara membuat keputusan: Dengan Musyawarah
Untuk menghadapi customer yang memiliki
type Koala, maka kiat berkomunikasi harus :
Perlambat
Kenali mereka, ciptakan suasana yang
harmoni dengan perasaan, dan kepekaan
Mereka mau orang lain ikut terlibat (
empati )
Perlakukan dengan hangat dan tulus
KANCIL
Tipe orientasi tugas
Tipe langkah lambat
Yang dicari keakuratan dan presisi
Cara membuat keputusan: Dengan Pertimbangan
Untuk menghadapi customer yang memiliki
type kancil, maka kiat berkomunikasi harus :
Perlambat
Masuk langsung ke inti permasalahan yang sedang
akan dibahas
Bersikap cara mencapai sasaran metodis
Perlakukan dengan teliti
0 komentar:
Posting Komentar