Rabu, 30 Mei 2012

produksi dan produktivitas


BAB I
PENDAHULUAN


1.1  Latar Belakang
            Seperti yang telah dibahas di bagian awal, setiap perusahaan baru selalu dihadapkan dengan masalah memilih lokasi yang tepat. Masalahnya berkisar antara pertimbangan faktor ekonomis dan teknis. Demikian pula manajemen harus menetapkan perencanaan yang matang, mesin yang akan dipakai, bentuk kontruksi bangunan kemungkinan perluasan, alat perlengkapan, bagaimana, dan dimana membeli material, dan sebagainya. Kegiatan-kegiatan seperti ini dibahas dalam manajemen produksi. Apa yang dimaksud dengan manajemen produksi?
            Manajemen produksi adalah kegiatan mengelola secara optimal pengunaan sumber daya (factor produksi) dalam proses transformasi menjadi produk barang dan jasa.
            Jadi untuk menghasilkan barang dan jasa perusahaan menggunakan berbagai  lokasi yang tepat, mencari sumber bahan baku, daerah konsumen, mengatur penempatan mesin, merencanakan proses produksi, menjaga kecepatan waktu, dan pekerjaan lain yang bersifat teknis dalam pabrik.
Dapat disimpulkan bahwa manajemen operasional merupakan proses kegiatan manajemen dalam bidang produksi yang bertujuan mengatur penggunaan faktor-faktor produksi yang ada dalam perusahaan baik yang berupa bahan baku, tenaga kerja, mesin, dan perlengapannya agar kegiatan-kegiatan produksi dapat mencapai hasil yang efektif dan efisien.

1.2 IdentifikasiMasalah
Untuk memperkaya wawasan dan pemahaman pembaca tentang manajemen operasional, maka dapat disimpulkan beberapa pokok antaralain :
·         Pengertian produksi dan produktifitas
·         Layout manajemen opersional
·         Risetindurstri
·         Macam-macam proses produksi
·         Pengawasan produksi
·         Pelaksanaan pengawasan
1.3  Rumusan Masalah
            Berdasarkan latar belakang di atas, maka pembahasan dalam makalah ini akan di fokuskan pada masalah-masalah sebagai berikut.
1.      Apakah pengertian produksi dan produktivitas?
2.      Kenapa lay out sangat dibutuhkan dalam perusahaan?
3.      Bagaimana teknik pengawasan dalam menjalankan produksi?
4.      Bagaimana cara melaksanakan pengawasan produksi tersebut?





1.4 Tujuan
            Berdasarkan rumusan masalah di atas maka pembahasan pada makalah ini bertujuan untuk:
1.      Mengetahui apakah yang dimaksud produksi atau produktifitas
2.      Untuk mengetahui pentingnya lay out dalam perusahaan
3.      Untuk mengetahui teknik pengawasan dalam menjalankan produksi
4.      untuk mengetahui pelaksanaan terhadap pengawasan produksi




































BAB II
PEMBAHASAN


2.1  Pengertian Produksi Dan Produktivitas
            Kata “produksi” sering digunakan dalam istilah membuat sesuatu. Dalam istilah yang lebih luas dan  lebih fundamental, produksi dapat diartikan sebagai beikut :
Produksi adalah pengubahan bahan-bahan dari sumber-sumber menjadi hasil yang diinginkan oleh konsumen. Hasil itu dapat berupa barang atau pun jasa.
Dalam artian tersebut, produksi merupakan konsep yang lebih luas daripada pengolahan (manufaktur) karena pengolahan ini hanyalah sebagai bentuk khusus dari produksi. Jadi, dengan cara ini pedagang besar, pengecer, dan lembaga-lembaga yang menyediakan jasa juga berkepentingan didalam produksi.
            Istilah produksi ini sering dikaitkan dengan istilah produktivitas. Meskipun kedua istilah tersebut sangat berkaitan, tetapi akan salah jika menganggap bahwa produktivitas itu merupakan fasilitas produksi yaang aktif. Kebanyakan, definisi produktivitas yang dipakai adalah hasil riil perjam kerja. Jadi, sangat berkaitan dengan tingkat pekerjaan di pabrik. Dalam istilah ini produktivitas merupakan suatu ukuran kasar menyangkut efektivitas pengunaan sumber-sumber produktif yang sangat penting. Pada pokoknya, produktivitas ini dapat didefinisikan sebagai berikut:
            Poduktivitas adalah sebuah konsep yang mengambarkan hubungan antara hasil (jumlah barang dan jasa yang diproduksi) dengan sumber (jumlah tenaga kerja, modal, tanah, energi, dan sebagainya) yang dipakai untuk menghasilkan hasil tersebut.

2.2 Lay Out
Lay out adalah proses penataan keseluruhan sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan guna mencapai keseimbangan kegiatan operasi secara efisien dengan tujuan untuk mendapatkan kombinasi yang paling optimal antara fasilitas-fasiltas produksi.
Perencanaan Layout adalah perencanaan dari kombinasi yang optimal antara fasilitas produksi serta semua peralatan dan fasilitas terlaksananya proses produksi.

2.2.1 Layout Diperlukan dalam Perusahaan karena :
1. Adanya perubahan desain produk
2. Adanya produk baru
3. Adanya perubahan volume permintaan
4. Lingkungan kerja yang tidak memuaskan
5. Fasilitas Produksi yang ketinggalan jaman
6. Penghematan biaya
7. Adanya kecelakaan dalam proses produksi
8. Pemindahan lokasi pasar/konsentrasi terhadap pasar




2.2.2 Kriteria Penyusunan Layout :
1. Jarak angkut yang minimum
2. Penggunaan ruang yang efektif
3. Keselamatan barang-barang yang diangkut
4. Fleksibel
5. Kemungkinan ekspansi masa depan
6. Biaya diusahakan serendah mungkin
7. Aliran material yang baik

2.2.3        Langkah-Langkah Perencanaan Layout :
1.      Melihat perencanaan produk yang menunjukkan fungsi-fungsi dimiliki produksi tersebut.
2.      Menentukan perlengkapan yang akan dibutuhkan dan memilih mesin-mesinnya.
3.      Analisa dan keseimbangan urutan pekerjaan, flow casting dan penyusunan diagram blok daripada layout.

2.2.4        Klasifikasi Perencanaan Layout
1. Adanya perubahan-perubahan kecil dari layout yang ada
2. Adanya perubahan-perubahan fasilitas produksi yang baru
3. Merubah susunan layout karena adanya perubahan fasilitas produksi   
4. Pembangunan pabrik baru

2.2.5        Macam - Macam Layout
1. Produk layout
Adalah berurutan sesuai dengan jalannya proses produksi dari bahan mentah sampai menjadi barang  jadi.
2. Proses layout
Adalah kesamaan proses atau kesamaan pekerjaan yang mempunyai fungsi yang sama dikelompokkan dan ditempatkan dalam ruang tertentu.
3. Fixed position (layout kelompok)
Adalah susunan komponen untuk proses produksi diletakkan didekat tempat proses produksi dilaksanakan.
4.  Material handling
Adalah ilmu untuk memindahkan, membungkus dan menyimpan bahan-bahan dalam segala bentuk.









2.3 Riset Industri
            Usaha riset industri sama usianya dengan usaha produksi itu sendiri, tetapi kurang mendapat perhatian dibandingkan dengan usaha penjualan dan permodalan, sampai akhir-akhir ini baru sangat menarik kaum industriawan. Riset industri dimulai dalam bentuk kecil pada pertukaran abad 20, dalam beberapa laboratorium. Pada mulanya riset digunakan untuk memecahkan masalah khusus, kemudian diarahkan untuk mengembangkan proses produksi. Dan kemudian bertambuh dengan pesatnya dan makin lama makin meningkat jumlah uang yang dibelanjakan untuk kepentingan riset industri. Di negara maju rata-rata smua industri membelanjakanhampir 3% dari jumlah penghasilan merekauntuk keperluan risetdan pengembangan. Industri pesawat terbang membelanjakan 9% dari penjualanya untuk riset dan perusahaan elektrik 6%.

2.4  Macam-macam Produksi
            Proses produksi dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu :
1.      Proses produksi yang kontinyu (continuous process of production)
2.      Proses produksi tidak kontinyu (intermitten process of production)
Perusahaan yang dimana proses produksinya kontinyu adalah perusahaan yang memproduksikan barang yang sama terus-menerus, jadi apa yang di produksi kan atau dikerjakan pada hari ini, itu pula yang akan diproduksikan besok dan lusa, seperti perusahaan yangprodiuksinya massa misalnya, pabrik mobil dan sepeda motor.
Perusahan yang produksinya tidak kontinyu adalah perusahaan memproduksikan barang-barang yang dipesan oleh orang, disebut juga produksi potongan. Contohnya yaitu, pabrik mesin umum, jadi misalnya pabrik gula yang dipesan Indonesia dari luar negeri berbeda dangan pabrik gula yang di pesan oleh pabrik guladari negeri yang beriklim dingin.

2.4.2 Macam - Macam Wujud Proses Produksi :
1.      Proses kimia : adalah proses produksi yang menggunakan sifat kimia.
2.      Proses perubahan bentuk : adalah proses produksi dengan merubah bentuk.
3.      Proses asembling : adalah proses produksi menggabungkan komponen-komponen mejadi produk akhir.
4.      Proses transportasi : adalah proses produksi menciptakan perpindahan barang.
5.      Proses penciptaan jasa-jasa administrasi : adalah proses produksi berupa penyiapan data informasi yang diperlukan.

2.5 Pengawasan Produksi
            Tujuan pengawasa proses produksi ialah menjaga kelancaran pekerjaan dari bahan baku sampai ke barang , sehingga dapat diselesaikan dalam tempo sesingkat munkin. Ini membutuhkan koordinasi dari berbagai faktor yang masuk ke proses produksi, material, mesin, tenaga kerja, dan metode.
           


Ada 4 macam dalam pengawasan produksi :

a)      Planning
Proses produksi akan berjalan lancar jika direncanakan dengan matang terlebih dahulu. Pekerjaan planning tidak hanya meletakkan prosedur dan tujuan proses, tetapi lebih Seperti, tipe dan jumlah material yang diperlukan harus ditetapkan sebelumnya oleh bagian produksi.
b)      Routing
Pengawasan atas pekerjaan tertentu dinamakan routing. Jika pekerjaan produk menggunakan mesin dan mesin-mesin itu digunakan untuk berbagai proses yang berbeda, dapat dibayangkan bagaimana pentingnya routing ditetapkan. Dia harus menentukan rute, untuk masing-masing pekerjaan, dan hubunganya dengan pekerjaan lainya.Routing yang harus ditempuh dalam perusahaan oleh bahan atau barang diproduksi harus rasional dan efisien, dan tidak usah selalu merupakan jalan lurus, asal saja terus.
c)      Scheduling
Tujuan scheduling adalah menjaga kelancaran pekerjaan, menghindarkan konflik dan kelalaian dalam menggunakan mesin, dan membuat tabel waktu kapan bahan mentah diperlukan, kapan hasil jadi harus siap. Dengan begitu waktu pekerjaaan dapat diawasi seminimsl mungkin dan setepat mungkin.
Tugas sceduling ini dimaksudkan agar jangan ada kekurangan waktu, atau pekerjaan yang terlambat. Ada beberapa konsep scheduling yaitu :
1)      Master  scheduling, yaitu penetapan waktu untuk seluruh proses produksi.
2)      Operation scheduling, yaitu penetapan waktu untuk sebagian proses produksi, dan
3)      Detail operation scheduling, yaitu bagian dari sebagian proses produksi.
Kimball memberikan definisi tentang scheduling yaitu, penetapan waktu untuk masing-masing kegiatan proses produksi dan juga penetapan waktuuntuk seluruh kegiatan proses produksi.
d)      Dispatching
Dalam hal ini dibuatkan perintah kerja untuk masing-masing pekerjaan dan ini penting agar planning dapat dilaksanakan , Routing dapat diatur, dan scheduling dapat dijaga.




2.6 Pelaksanaan Pengawasan
            Pelaksanaan pengawasan dapat di lakukan dengan berbagai tekhnik yaitu :
1.      Papan rencana dan diagram kemajuan
Jika dalam perusahaan ada beberapa pekerjaan dilakukan dengan menggunakan berbagai tipe mesin, manajemen dapat melaksanakan pengawasan dengan menggunakan papan rencana. Papan rencana juga disediakan secara terpisah untuk masing-masing mesin.
Diagram kemajuan(progress chart), dibuat dalam bentuk grafik balok diletakkan di dinding, yang menunjukkan tanggal masing-masing pekerjaan dimulai, jumlah yang sudah diproduksi dan tanggal harus selesai.
2.      Studi gerak
            Tujuan studi gerak ialah mengatasi atau mengurangi pemborosan gerak yang tidak perli, dan mencari gerakan yang paling efektif, selain itu mempelajari ritme  gerakan , koordinasi dan sekuensial atau tingkat kesukaran.

3.      Standar
            Tidak ada pekerjaan pengawasan dapat berfungsi secara baik, jika tidak ada standar. Harus ada standar  pelaksanaan kerja, standar mutu, dan standar kondisi kerja.Standar kerja yang baik harus mencakup, cahaya, penerangan, pengawasan suara hiruk pikuk, tempat kerja yang rapi dan bersih, dan bebas dari ganngguan.
4.      Studi waktu
            Studi ini biasanya bergabung dengan studi gerak. Setelah pekerjaan di rinci, waktu yang digunakan untuk masing-masing gerak diukur dengan stopwatch.
5.      Inspeksi
            Fungsi penting dari inspeksi adalah mengawasi pekerjaan agar berjalan sesuai dengan standart. Perencanaan yang dibuat secara baik, dan schedule yang sudah disusun tidak akan ada artinya jika produksi yang dihasilkan tidak memenuhi syarat kualitas.


0 komentar:

Posting Komentar