BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Seperti
yang telah dibahas di bagian awal, setiap perusahaan baru selalu dihadapkan
dengan masalah memilih lokasi yang tepat. Masalahnya berkisar antara
pertimbangan faktor
ekonomis dan teknis. Demikian
pula manajemen harus menetapkan perencanaan yang matang, mesin yang akan
dipakai, bentuk kontruksi bangunan kemungkinan perluasan, alat perlengkapan,
bagaimana, dan dimana membeli material, dan sebagainya. Kegiatan-kegiatan
seperti ini dibahas dalam manajemen produksi. Apa yang dimaksud dengan
manajemen produksi?
Manajemen
produksi adalah kegiatan mengelola secara optimal pengunaan sumber daya (factor
produksi) dalam proses transformasi menjadi produk barang dan jasa.
Jadi
untuk menghasilkan barang dan jasa perusahaan menggunakan berbagai lokasi yang tepat, mencari sumber bahan baku,
daerah konsumen, mengatur penempatan mesin, merencanakan proses produksi,
menjaga kecepatan waktu, dan pekerjaan lain yang bersifat teknis dalam pabrik.
Dapat disimpulkan bahwa manajemen operasional merupakan
proses kegiatan manajemen dalam bidang produksi yang bertujuan mengatur
penggunaan faktor-faktor produksi yang ada dalam perusahaan baik yang berupa
bahan baku, tenaga kerja, mesin, dan perlengapannya agar kegiatan-kegiatan produksi
dapat mencapai hasil yang efektif dan efisien.
1.2
IdentifikasiMasalah
Untuk
memperkaya wawasan dan pemahaman pembaca tentang manajemen operasional, maka dapat
disimpulkan beberapa pokok antaralain :
·
Pengertian produksi dan produktifitas
·
Layout manajemen opersional
·
Risetindurstri
·
Macam-macam
proses produksi
·
Pengawasan produksi
·
Pelaksanaan pengawasan
1.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka pembahasan dalam
makalah ini akan di fokuskan pada masalah-masalah sebagai berikut.
1. Apakah pengertian produksi dan produktivitas?
2. Kenapa lay out sangat dibutuhkan dalam perusahaan?
3. Bagaimana teknik pengawasan dalam menjalankan produksi?
4. Bagaimana cara melaksanakan pengawasan produksi tersebut?
1.4 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka pembahasan pada
makalah ini bertujuan untuk:
1. Mengetahui apakah yang dimaksud produksi atau
produktifitas
2. Untuk mengetahui pentingnya lay out dalam perusahaan
3. Untuk mengetahui teknik pengawasan dalam menjalankan
produksi
4. untuk mengetahui pelaksanaan terhadap pengawasan produksi
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Produksi Dan Produktivitas
Kata “produksi” sering digunakan dalam istilah membuat
sesuatu. Dalam istilah yang lebih luas dan
lebih fundamental, produksi dapat diartikan sebagai beikut :
Produksi adalah pengubahan bahan-bahan dari sumber-sumber
menjadi hasil yang diinginkan oleh konsumen. Hasil itu dapat berupa barang atau pun jasa.
Dalam
artian tersebut, produksi merupakan konsep yang lebih luas daripada pengolahan
(manufaktur) karena pengolahan ini hanyalah sebagai bentuk khusus dari
produksi. Jadi, dengan cara ini pedagang besar, pengecer, dan lembaga-lembaga
yang menyediakan jasa juga berkepentingan didalam produksi.
Istilah produksi ini sering
dikaitkan dengan istilah produktivitas. Meskipun kedua istilah tersebut sangat
berkaitan, tetapi akan salah jika menganggap bahwa produktivitas itu merupakan
fasilitas produksi yaang aktif. Kebanyakan, definisi produktivitas yang dipakai
adalah hasil riil perjam kerja. Jadi, sangat berkaitan dengan tingkat pekerjaan
di pabrik. Dalam istilah ini produktivitas merupakan suatu ukuran kasar
menyangkut efektivitas pengunaan sumber-sumber produktif yang sangat penting.
Pada pokoknya, produktivitas ini dapat didefinisikan sebagai berikut:
Poduktivitas adalah sebuah konsep
yang mengambarkan hubungan antara hasil (jumlah barang dan jasa yang diproduksi) dengan sumber
(jumlah tenaga kerja, modal, tanah, energi, dan sebagainya) yang dipakai untuk
menghasilkan hasil tersebut.
2.2 Lay Out
Lay out adalah proses penataan keseluruhan sumber daya yang
dimiliki oleh perusahaan guna mencapai keseimbangan kegiatan operasi secara
efisien dengan tujuan untuk mendapatkan kombinasi yang paling optimal antara
fasilitas-fasiltas produksi.
Perencanaan Layout adalah perencanaan dari kombinasi yang optimal antara
fasilitas produksi serta semua peralatan dan fasilitas terlaksananya proses
produksi.
2.2.1 Layout
Diperlukan dalam Perusahaan karena :
1. Adanya perubahan desain produk
2. Adanya produk baru
3. Adanya perubahan volume permintaan
4. Lingkungan kerja yang tidak memuaskan
5. Fasilitas Produksi yang ketinggalan jaman
6. Penghematan biaya
7. Adanya kecelakaan dalam proses produksi
8. Pemindahan lokasi pasar/konsentrasi terhadap pasar
2.2.2 Kriteria
Penyusunan Layout :
1. Jarak angkut yang minimum
2. Penggunaan ruang yang efektif
3. Keselamatan barang-barang yang diangkut
4. Fleksibel
5. Kemungkinan ekspansi masa depan
6. Biaya diusahakan serendah mungkin
7. Aliran material yang baik
2.2.3
Langkah-Langkah Perencanaan
Layout :
1.
Melihat perencanaan produk
yang menunjukkan fungsi-fungsi dimiliki produksi tersebut.
2.
Menentukan perlengkapan yang
akan dibutuhkan dan memilih mesin-mesinnya.
3.
Analisa dan keseimbangan
urutan pekerjaan, flow casting dan penyusunan diagram blok daripada layout.
2.2.4
Klasifikasi Perencanaan
Layout
1. Adanya perubahan-perubahan kecil dari layout yang ada
2. Adanya perubahan-perubahan fasilitas produksi yang
baru
3. Merubah susunan layout karena adanya perubahan fasilitas
produksi
4.
Pembangunan pabrik baru
2.2.5
Macam - Macam Layout
1. Produk layout
Adalah
berurutan sesuai dengan jalannya proses produksi dari bahan mentah sampai
menjadi barang jadi.
2. Proses layout
Adalah kesamaan proses atau kesamaan pekerjaan yang
mempunyai fungsi yang sama dikelompokkan dan ditempatkan dalam ruang tertentu.
3. Fixed position (layout kelompok)
Adalah
susunan komponen untuk proses produksi diletakkan didekat tempat proses
produksi dilaksanakan.
4. Material
handling
Adalah ilmu untuk memindahkan, membungkus dan menyimpan
bahan-bahan dalam segala bentuk.
2.3 Riset Industri
Usaha
riset industri sama usianya dengan usaha
produksi itu sendiri, tetapi kurang mendapat perhatian dibandingkan dengan
usaha penjualan dan permodalan, sampai akhir-akhir ini baru sangat menarik kaum
industriawan. Riset industri dimulai dalam bentuk kecil pada pertukaran abad
20, dalam beberapa laboratorium. Pada mulanya riset digunakan untuk memecahkan
masalah khusus, kemudian diarahkan untuk mengembangkan proses produksi. Dan
kemudian bertambuh dengan pesatnya dan makin lama makin meningkat jumlah uang
yang dibelanjakan untuk kepentingan riset industri. Di negara maju rata-rata
smua industri membelanjakanhampir 3% dari jumlah penghasilan merekauntuk
keperluan risetdan pengembangan. Industri pesawat terbang membelanjakan 9% dari
penjualanya untuk riset dan perusahaan elektrik 6%.
2.4 Macam-macam Produksi
Proses
produksi dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu :
1.
Proses produksi yang kontinyu (continuous process
of production)
2.
Proses produksi tidak kontinyu (intermitten
process of production)
Perusahaan yang dimana proses produksinya kontinyu adalah perusahaan
yang memproduksikan barang yang sama terus-menerus, jadi apa yang di produksi
kan atau dikerjakan pada hari ini, itu pula yang akan diproduksikan besok dan
lusa, seperti perusahaan yangprodiuksinya massa misalnya, pabrik mobil dan
sepeda motor.
Perusahan
yang produksinya tidak kontinyu adalah perusahaan memproduksikan barang-barang
yang dipesan oleh orang, disebut juga produksi potongan. Contohnya yaitu,
pabrik mesin umum, jadi misalnya pabrik gula yang dipesan Indonesia dari luar
negeri berbeda dangan pabrik gula yang di pesan oleh pabrik guladari negeri
yang beriklim dingin.
2.4.2 Macam
- Macam Wujud Proses Produksi :
1.
Proses kimia : adalah proses produksi yang menggunakan sifat kimia.
2.
Proses perubahan bentuk : adalah proses produksi dengan merubah bentuk.
3.
Proses asembling : adalah proses produksi menggabungkan komponen-komponen mejadi produk akhir.
4.
Proses transportasi : adalah proses produksi menciptakan perpindahan barang.
5.
Proses penciptaan jasa-jasa
administrasi : adalah proses produksi
berupa penyiapan data informasi yang diperlukan.
2.5 Pengawasan Produksi
Tujuan
pengawasa proses produksi ialah menjaga kelancaran pekerjaan dari bahan baku
sampai ke barang , sehingga dapat diselesaikan dalam tempo sesingkat munkin.
Ini membutuhkan koordinasi dari berbagai faktor yang masuk ke proses produksi,
material, mesin, tenaga kerja, dan metode.
Ada 4 macam dalam pengawasan produksi :
a)
Planning
Proses produksi
akan berjalan lancar jika direncanakan dengan matang terlebih dahulu. Pekerjaan
planning tidak hanya meletakkan prosedur dan tujuan proses, tetapi lebih
Seperti, tipe dan jumlah material yang diperlukan harus ditetapkan sebelumnya
oleh bagian produksi.
b)
Routing
Pengawasan atas
pekerjaan tertentu dinamakan routing. Jika pekerjaan produk menggunakan mesin
dan mesin-mesin itu digunakan untuk berbagai proses yang berbeda, dapat dibayangkan
bagaimana pentingnya routing ditetapkan. Dia harus menentukan rute, untuk
masing-masing pekerjaan, dan hubunganya dengan pekerjaan lainya.Routing yang
harus ditempuh dalam perusahaan oleh bahan atau barang diproduksi harus
rasional dan efisien, dan tidak usah selalu merupakan jalan lurus, asal saja
terus.
c)
Scheduling
Tujuan scheduling
adalah menjaga kelancaran pekerjaan, menghindarkan konflik dan kelalaian dalam
menggunakan mesin, dan membuat tabel waktu kapan bahan mentah diperlukan, kapan
hasil jadi harus siap. Dengan begitu waktu pekerjaaan dapat diawasi seminimsl
mungkin dan setepat mungkin.
Tugas sceduling
ini dimaksudkan agar jangan ada kekurangan waktu, atau pekerjaan yang
terlambat. Ada beberapa konsep scheduling yaitu :
1)
Master
scheduling, yaitu penetapan waktu untuk seluruh proses produksi.
2)
Operation scheduling, yaitu penetapan waktu untuk
sebagian proses produksi, dan
3)
Detail operation scheduling, yaitu bagian dari
sebagian proses produksi.
Kimball memberikan definisi tentang scheduling yaitu, penetapan waktu
untuk masing-masing kegiatan proses produksi dan juga penetapan waktuuntuk
seluruh kegiatan proses produksi.
d)
Dispatching
Dalam hal ini
dibuatkan perintah kerja untuk masing-masing pekerjaan dan ini penting agar
planning dapat dilaksanakan , Routing dapat diatur, dan scheduling dapat
dijaga.
2.6 Pelaksanaan Pengawasan
Pelaksanaan
pengawasan dapat di lakukan dengan berbagai tekhnik yaitu :
1.
Papan
rencana dan diagram kemajuan
Jika
dalam perusahaan ada beberapa pekerjaan dilakukan dengan menggunakan berbagai
tipe mesin, manajemen dapat melaksanakan pengawasan dengan menggunakan papan
rencana. Papan rencana juga disediakan secara terpisah untuk masing-masing
mesin.
Diagram
kemajuan(progress chart), dibuat dalam bentuk grafik balok diletakkan di
dinding, yang menunjukkan tanggal masing-masing pekerjaan dimulai, jumlah yang
sudah diproduksi dan tanggal harus selesai.
2.
Studi
gerak
Tujuan studi gerak ialah mengatasi atau mengurangi pemborosan gerak yang tidak perli, dan
mencari gerakan yang paling efektif, selain itu mempelajari ritme gerakan , koordinasi dan sekuensial atau
tingkat kesukaran.
3.
Standar
Tidak
ada pekerjaan pengawasan dapat berfungsi secara baik, jika tidak ada standar.
Harus ada standar pelaksanaan kerja,
standar mutu, dan standar kondisi kerja.Standar kerja yang baik harus mencakup,
cahaya, penerangan, pengawasan suara hiruk pikuk, tempat kerja yang rapi dan bersih,
dan bebas dari ganngguan.
4.
Studi
waktu
Studi
ini biasanya bergabung dengan studi gerak. Setelah pekerjaan di rinci, waktu
yang digunakan untuk masing-masing gerak diukur dengan stopwatch.
5.
Inspeksi
Fungsi
penting dari inspeksi adalah mengawasi pekerjaan agar berjalan sesuai dengan
standart. Perencanaan yang dibuat secara baik, dan schedule yang sudah disusun
tidak akan ada artinya jika produksi yang dihasilkan tidak memenuhi syarat
kualitas.
0 komentar:
Posting Komentar